Dalam kesempatan itu, Pemprov Jateng memberikan penghargaan kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan teladan tingkat provinsi. Penghargaan diberikan kepada Hildan Awaludin dari Puskesmas Kedungbanteng Banyumas (kategori Petugas Tanggap Darurat Bencana di Puskesmas).
Kemudian Nugroho Lazuardi dari RSUD dr. Adhyatma Semarang (kategori Tenaga Kesehatan Inovatif di RS Pemerintah), serta dr. Agus Fitrianto dari RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto (kategori Tenaga Medis Inovatif di RS Pemerintah).
Apresiasi juga diberikan kepada tiga daerah dengan kontribusi tertinggi dalam implementasi kolaborasi TBC-HIV, yakni Kabupaten Demak sebagai peringkat pertama, disusul Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Magelang.
Taj Yasin menambahkan, keberhasilan menekan kasus TBC akan berdampak besar pada pembangunan Jawa Tengah.
“Kalau angka TBC bisa ditekan, investor akan semakin yakin pada kualitas SDM kita. Karena itu kolaborasi lintas profesi dan semua pihak adalah kunci untuk mewujudkan Zero TBC 2030,” pungkasnya.*