Sementara itu, Ketua PCM Wangon, H. Samidi menegaskan bahwa Semarak Milad Muhammadiyah di Wangon yang telah berlangsung sejak 11 Oktober 2025 bukan sekadar perayaan, melainkan wujud nyata komitmen kader untuk menjaga nilai perjuangan dan pengabdian Muhammadiyah.
Rangkaian kegiatan tersebut meliputi lomba mewarnai, voli antar-PRM dan AUM, mini soccer, lomba merawat jenazah, hafalan surat pendek, Cerdas Cermat Islam, hingga Pawai Ta’aruf yang diikuti seluruh warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Cabang Wangon.
“PCM Wangon yang menaungi 12 PRM berkomitmen untuk terus menjadi kekuatan dakwah yang solid, mandiri, dan berakhlak, sesuai semangat Islam berkemajuan Muhammadiyah yang mencerahkan umat,” tegas Samidi.
Camat Wangon, Dwiyono, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi tinggi atas kiprah Muhammadiyah di wilayahnya.
Ia menyebut bahwa usia 113 tahun Muhammadiyah adalah simbol konsistensi dakwah yang membawa ruh al-Ma’un dan tajdid dari kota hingga desa.
“Milad ini bukan milik persyarikatan semata, tapi momentum kebersamaan seluruh warga Wangon. Muhammadiyah telah menjadi obor dakwah yang terus menyala dari masa ke masa,” ujarnya penuh semangat.
Puncak acara diisi oleh tausiyah reflektif dari Dr. KH. Nurbani Yusuf, M.Si., Ketua PDM Kota Batu sekaligus pengasuh Komunitas Padhang Makhsyar.
Dengan gaya hangat, jenaka, dan menyentuh, KH. Nurbani mengajak jamaah merenungkan makna kemajuan dalam dakwah Muhammadiyah.
“Kemajuan bukan diukur dari megahnya bangunan, tetapi dari keikhlasan, kebersamaan, dan keberanian menebar manfaat,” ujarnya disambut takbir dan tepuk tangan hadirin.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kekuatan Muhammadiyah terletak pada amal usaha yang lahir dari semangat al-Ma’un dan keteladanan para tokohnya.
Ia menuturkan bagaimana para ulama Muhammadiyah menjadi pelopor berdirinya rumah sakit pribumi, sekolah modern, panti asuhan, hingga universitas, semua berawal dari niat tulus menolong dan mencerahkan umat.
