JURNAL PEMALANG – Anggota DPR RI Rizal Bawazier mendorong pedagang di Pasar Randudongkal, Kabupaten Pemalang untuk naik kelas dengan memanfaatkan pasar online yang belakangan ini sedang digandrungi masyarakat.
Hal itu disampaikan RB sapaan akrab Rizal Bawazier saat bertemu langsung dengan pedagang di Pasar Randudongkal, Minggu (2/2/2025).
Awalnya, salah seorang pedagang baju di Pasar Randudongkal mengeluhkan sepinya penjualan setelah ramai pasar online.
Menurutnya, masyarakat lebih suka membeli barang melalui handphone ketimbang datang langsung ke pasar, tanpa interaksi antara pembeli dan penjual.
”Sebenarnya kami bisa saja bersaing dengan mereka yang di online-online pak, tapi kami minta solusi pak, agar pasar bisa kembali seperti dulu. Pasar tradisional yang ada interaksi antara penjual dan pembeli,” ujar seorang pedagang tersebut.
Menanggapi keluhan tersebut, anggota Komisi VI Rizal Bawazier menyarankan agar pedagang di Pasar Randudongkal naik kelas dengan memasarkan dagangannya lewat online juga. Menurutnya, dengan menghilangkan pasar online merupakan bukan sebuah solusi.
RB, sapaan akrab Rizal Bawazier pun meminta para pedagang memanfaatkan fasilitas wifi yang tersedia di Pasar Randudongkal. Namun, ternyata di Pasar Randudongkal tidak tersedia wifi gratis bagi para pedagang.
”Di sini ada wifi? Ada wifi nya tidak?,” tanya Rizal Bawazier kepada para pedagang.
”Tidak ada wifi pak,” jawab para pedagang.
Mendengar hal itu, Rizal Bawazier menyebut, pihaknya baru mendengar jika di Pasar Randudongkal tidak tersedia wifi gratis bagi pedagang maupun pengunjung.
Dalam menyediakan wifi gratis di Pasar Randudongkal, dikatakan RB, pihaknya akan meminta PLN Icon untuk merealisasikannya.
Legislator asal daerah pemilihan (Dapil) Jateng X itu pun menginginkan, seluruh desa-desa di dapilnya tidak ada blank spot.
”Ini masukan baru buat saya, nanti kita akan sediakan wifi PLN Icon, saya ingin di Pemalang, Pekalongan dan Batang tidak ada blank spot,” ungkap Rizal Bawazier.
Selain akan menyediakan wifi, Rizal Bawazier juga mendorong dibentuknya kelompok pedagang untuk mempromosikan produknya lewat pasar online.
”Nanti setelah ini bisa dibentuk kelompok untuk mempromosikan produk lewat online, kelompok ini harus di isi anak-anak muda,” katanya.
”Pedang tidak perlu repot nanti, ini yang urus anak muda yang tidak gaptek (gagap teknologi),” pintanya.
Sementara, permasalahan lainnya yang dirasakan para pedagang terkait tata kelola pasar, Rizal Bawazier menyatakan akan membawanya ke pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menerjunkan tim ahli pasar.
”Nanti kita bisa ambil kesimpulan dari tim tim ahli, dari yang saya lihat memang harus ada perubahan. Tinggal bagaimana ini bisa masuk anggaran tahun ini bisa diselesaikan,” katanya.***