Jurnal Pemalang – Purbalingga salah satu wilayah di Jawa Tengah yang akan dipasangi alat sensor pemantauan gempa bumi (seismograf), alat tersebut menjadi salah satu upaya mitigasi risiko gempa bumi, Kamis (19/9/2024).
Kepala BPBD Purbalingga Prayitno mengungkapkan, pemasangan alat seismograf dilatarbelakangi adanya kejadian gempa bumi dan tsunami secara beruntun di beberapa wilayah di Indonesia yang menyebabkan kerugian harta benda dan korban jiwa.
Oleh karena itu, Pemerintah Pusat melalui Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berupaya meningkatkan kecepatan dan akurasi informasi gempa bumi dengan memasang seismograf.
“Berdasar pemberitahuan BMKG, setidaknya sampai tahun 2023 telah dipasang alat seismograf sebanyak 438 lokasi di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.
“Untuk Purbalingga, menjadi salah satu dari 48 titik se-Indonesia yang akan dipasang, melalui program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Program (IDRIP). Di Jateng, terpilih tiga titik lokasi, Sragen, Kabupaten Semarang dan Purbalingga,” tambahnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan kajian teknis, titik lokasi pemasangan di Purbalingga berada di Dusun Purwodadi, Desa Cendana, Kecamatan Kutasari.
“Titik lokasi yang terpilih sesuai ketentuan teknis dengan kondisi batuan keras (hard rock), kebetulan berada di bagian lahan milik Pemerintah Kabupaten Purbalingga seluas 231.300 meter. Untuk lahan yang akan dipakai hanya sekitar 10 x 10 meter (persegi),” jelasnya.
Menurutnya, pemilihan titik lokasi, selain berdasarkan hasil pengukuran alat modern juga telah memenuhi sejumlah persyaratan, seperti lokasi daerah terbuka yang bebas dari halangan, lokasi sekitar lingkungan pengamatan tidak berubah dalam kurun waktu relatif lama, jarak dari jalan utama ± 100 meter, adanya akses listrik dan internet, serta jarak dengan pemukiman/bangunan di sekitarnya ± 30 meter.
Pembangunan shelter dan pemasangan alat, lanjut Prayitno, akan dimulai pada akhir September 2024. Izin lokasi juga telah dikeluarkan oleh Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Purbalingga pada Juni 2023.
“Untuk sosialisasi kepada warga rencana akan dilaksanakan pekan depan, dan secara teknis BPBD bersama BMKG sudah berkoordinasi dengan pihak Pemdes Cendana,” pungkasnya. ***