Taj Yasin Maimoen: Usulan Pembuatan Tanggul Diterima Badan Otorita Pengelolaan Pantura Jawa

By Fahroji
4 Min Read
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin).(foto: dok)

JURNAL PEMALANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) mengatakan, usulan pembuatan tanggul laut skema hybrid sea wall untuk pesisir Kabupaten Demak, diterima oleh Badan Otorita Pengelola Pantai Utara (Pantura) Jawa.

Konsep hybrid sea wall gagasan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu, menggunakan pendekatan perpaduan solusi berbasis alam.

Memadukan beton ringan dan rehabilitasi hutan mangrove untuk membuat garis pantai baru dari hasil tangkapan sedimentasi.

“Untuk hybrid sea wall nanti dari Kabupaten Demak sampai ke Jepara. Dan ada spot-spot lain seperti di Kabupaten Pemalang,” kata Taj Yasin saat rapat bersama Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa, di Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Selasa, 9 Desember 2025.

Untuk kesiapan teknis, Pemprov Jateng melibatkan pemerintah kabupaten/kota. Di mana Badan Otorita Pantura Jawa juga membentuk tim-tim di lapangan berkolaborasi dengan pemerintah daerah.

Wakil Ketua II Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa, Suhajar Diantoro, mengatakan, pemerintah pusat memprioritaskan pembangunan tanggul laut (giant sea wall) Pantura Jawa, di Teluk Jakarta dan Teluk Semarang. Teluk Semarang meliputi perairan di Kabupaten Kendal, Kota Semarang, dan Kabupaten Demak sebagian.

“Itu prioritas pertama. Dan kalau kita cermati ternyata di beberapa tempat lain termasuk misalnya sebagian (Kabupaten) Batang, Tegal, dan Pekalongan itu juga sudah luar biasa (dampak rob)” katanya.

Dia mengatakan, pembangunan tanggul laut secara keseluruhan di Pantura Jawa membutuhkan waktu 20-30 tahun. Untuk percepatan prioritas pembangunan di Teluk Jakarta dan Semarang diperkirakan butuh waktu 8 tahun.

Pemerintah pusat, kata dia, ingin keberagaman metode dalam pembangunan giant sea wall. Ada yang dibangun menggunakan full beton (giant sea wall), ada wilayah yang dibangun tanggul laut dengan penguatan ekosistem hutan mangrove (hybrid sea walll).

“Yang mangrovenya masih kuat, maka akan dilakukan penguatan terhadap mangrovenya. Pada bagian-bagian tertentu, mungkin cukup (penguatan) tanggul pantai,” ucapnya.

Saat ini, kata Suhajar, Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa
bersama Pusat Hidrosal sedang melakukan survei batimetri dan soil investigasi di Teluk Semarang dan Jakarta. Survei di Teluk Semarang sudah mencapai 70% lebih.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *