JURNAL PEMALANG- Dalam upaya meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan personel kepolisian dalam menghadapi situasi kontinjensi, Direktorat Samapta Polda Jawa Tengah menggelar kegiatan asistensi dan pelatihan kemampuan Dalmas Awal, Dalmas Lanjut, serta Ton Raimas di Polres Pekalongan, Kamis (18/09/2025).
Kegiatan dipimpin langsung oleh Wakil Direktur Samapta Polda Jateng AKBP Dandung Putut Wibowo bersama tim asistensi, serta dihadiri Wakapolres Pekalongan Kompol Muhamad Nurkholis, para pejabat utama Polres, dan seluruh personil yang tergabung dalam tim.
Latihan Teknis, Pengenalan Senjata hingga Manuver Lapangan
Kegiatan diawali dengan sesi pengenalan berbagai jenis senjata yang digunakan oleh personil Raimas Polda Jateng.
Terdapat enam tipe senjata yang diperkenalkan, mulai dari double barrel plastik dan metal, hingga senjata laras panjang dan single barrel kaliber 38. Penjelasan dilakukan secara detail, termasuk keunggulan, cara penggunaan, hingga aspek keamanan.
Selain itu, tim asistensi juga memperkenalkan 9 jenis amunisi yang ada di jajaran Polda Jateng. Isu mengenai amunisi kedaluwarsa yang sempat viral di media sosial juga turut diklarifikasi. Berdasarkan keterangan saksi ahli, amunisi tersebut tidak beracun, namun hanya mengalami penurunan efektivitas.
Setelah sesi pengenalan, latihan dibagi ke dalam dua kelompok. Tim Raimas 1 dan 2 bergerak menggunakan kendaraan roda dua untuk latihan manuver, sementara tim Dalmas Awal 1 dan 2 melaksanakan latihan pengendalian massa secara langsung di lapangan.
Penekanan Wadir Samapta: Humanis, Terlatih, dan Siap Hadapi Unjuk Rasa
Kegiatan ditutup dengan konsolidasi dan pengarahan langsung oleh AKBP Dandung Putut Wibowo. Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya profesionalitas dalam penanganan unjuk rasa, serta perlunya pelatihan yang berkelanjutan.
“Penanganan unjuk rasa tidak cukup dilakukan dengan cara biasa. Kita dituntut untuk mampu bertindak cepat, tepat, dan tetap humanis. Maka dari itu, latihan semacam ini harus dilaksanakan secara rutin,” tegas AKBP Dandung.
Ia juga menyoroti keterbatasan peralatan Dalmas (almatsus) yang dinilai belum memadai. Kepada Kasat Samapta Polres Pekalongan, ia meminta pendataan dan pelaporan untuk mendukung kesiapan operasional di lapangan.
“Jangan hanya melihat siapa yang memberi materi, tapi serap ilmunya. Ini untuk keselamatan dan keberhasilan tugas kita di lapangan. Lakukan latihan minimal dua kali seminggu, agar kemampuan teknis dan taktis terus terasah,” ujarnya.
Di akhir arahannya, AKBP Dandung menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel yang terlibat dan berharap pelatihan ini bisa menjadi langkah nyata menuju pengamanan wilayah yang lebih optimal dan kondusif.*