“Ada lebih dari 80 hektare lahan Djarum Oasis, dengan 50 persen merupakan penerapan green landscape atau area hijau. Kami harapkan ini bisa menjadi contoh industri yang lain di Jawa Tengah,” terangnya.
Sustainable Energy Access Program Manager – IESR, Marlistya Citraningrum, mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam berkomitmen melakukan percepatan transisi energi.
“Kami sangat mengapresiasi adanya launching FED ini. Dan kami juga membuat rekomendasi, agar forum ini bisa lebih operasional,” ucapnya.
Marlistya bahkan menegaskan, Jawa Tengah mampu menjadi provinsi pionir dalam penggunaan energi baru terbarukan.
“Dan PLTS panel surya yang paling mudah digunakan. Karena potensi di Jawa Tengah sangat besar, jadi setiap rumah, bangunan, dan perusahaan, bisa mudah menggunakan,” tambahnya.
Sementara itu, Senior Manager Public Affairs PT Djarum, Purwono Nugroho mengatakan, Djarum sejalan dengan pemerintah untuk berkomitmen transisi energi yang bersih dan terbarukan.
“Ada energi biogas yang berasal dari sampah organik. Ada juga pengolahan sampah organik, salah satunya ikut membantu pengolahan sampah di Kudus. Itu diolah jadi kompos, dan manfaatnya dikembalikan lagi ke masyarakat,” tuturnya.
Purwo berharap, dengan adanya FED, mampu menjadi ruang sharing para anggotanya untuk mempercepat transisi energi.
“Dengan adanya forum ini bisa memperkuat kerja sama dalam percepatan transisi energi,” tandasnya. (*)
