JURNALPEMALANG.ID – Dalam penanganan tuberculosis (TBC), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak. Pasalnya, TBC merupakan penyakit menular yang menjadi masalah bersama.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, saat Peluncuran USAID Bebas TB Tingkat Provinsi Jawa Tengah dan Penyusunan Rencana Kerja Terpadu, ‘Bersama Menuju Eliminasi dan Bebas dari TB’, disalah satu Hotel di Semarang, Rabu (31/1/2024).
Sumarno mengatakan, di Jawa Tengah temuan kasus TBC sudah terhitung tinggi, bahkan tertinggi di Indonesia.
Menurutnya, temuan kasus tersebut mesti didorong agar segera mendapatkan penanganan lebih baik, seperti slogan penanganan TBC, yakni TOSS, (Temukan, Obati Sampai Sembuh).
“Temukan saja itu butuh effort, makanya, penanganan TBC tidak bsa parsial, tapi butuh upaya kolaboratif,” kata Sekda.
Ia mencontohkan apa yang telah dilakukan Pemprov Jateng, seperti masalah yang ada di masyarakat, misalnya stunting, kemiskinan, TBC, dan lain-lain, sasarannya sama, yakni masyarakat.
“Untuk itu, ketika terjun ke satu desa atau wilayah, seluruh dinas diminta berkolaborasi dalam melakukan penanganan,” tukasnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Irma Makiyah menambahkan, pengelolaan TBC di provinsi ini menduduki peringkat pertama nasional. Kata dia, temuan kasus TBC terhitung tinggi dari target 90 persen pada 2023, tercapai 115 persen.