“Kita melihat dengan (anggaran) Rp15 ribu sudah mendapat ayam krispi, tempe, buah dan sayuran. Itu menu yang baik, dan akan kami kembangkan,” kata Nana, usai acara di SD Negeri Bedono 02.
Nana berharap, nantinya ketika presiden dan wapres RI terpilih Prabowo-Gibran dilantik, program tersebut bisa terlaksana merata di seluruh negeri.
Di tingkat provinsi, pemberian makanan bergizi telah dilakukan, melalui pemberian makanan beragam, bergizi, seimbang dan aman.
“Hal ini sebenarnya sudah dilakukan oleh Bapanas dengan Pemprov dan kabupaten, khususnya di kabupaten rawan pangan dan stuntingnya tinggi. Program ini akan terus kita lakukan,” imbuh Nana.
Sementara, Tim Ahli Dewan Pertimbangan Presiden RI, Chandra Rahmansyah, mengapresiasi pemberian menu makanan bergizi yang dilakukan Pemprov Jateng.
Menurutnya, dengan pemberdayaan kader PKK, anggaran Rp15 ribu per orang dapat dimaksimalkan dengan baik.
“Ini hal menarik dicermati, karena dengan pelibatan PKK untuk penyiapan program makanan bergizi, berdampak positif dan akan berpotensi meningkatkan perekonomian desa,” tuturnya.
Dengan penerapan ini, Chandra berharap kader PKK bisa dilibatkan pada program makan bergizi untuk sekolah dasar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jateng Dyah Lukisari mengungkapkan, pelibatan kader PKK memberi nilai lebih. Sebab, proses produksi dan distribusi makanan lebih efisien.
“Lokasi lebih dekat sehingga proses masak dan distribusi bisa dijaga keamanannya. Tepak (wadah makan) disiapkan kosong, dibagi ke anak, kemudian PKK baru membagi makanan fresh,” pungkasnya.***