Tenaga ahli TPS3R Profesor Mutawakkil, menyampaikan bahwa sistem ini mengubah paradigma tentang sampah.
“Sampah akan dikelola secara ramah lingkungan, tanpa menimbulkan polusi atau bau,” ungkapnya.
Menurutnya, program ini menjadi sarana edukasi dan wisata, karena teknologinya tepat dan mudah dioperasikan.
“Nanti warga dilatih untuk mengoperasikan mesin agar tercipta perilaku hidup bersih dan sehat,” ungkapnya.
“Untuk bisa mencapai hal ini nanti kita akan melatih warga untuk mengoperasikan mesin sampai benar-benar menguasai,” imbunya.
Sementara itu, asisten Profesor Mutawakkil menambahkan kondisi sampah khususnya di Kelurahan Purwoharjo memang perlu penanganan yang cepat dan efektif.
“Sampah yang diolah harus selesai dalam hari yang sama, tanpa timbunan. Teknologi TPS3R bahkan mampu mengolah sampah menjadi pestisida ramah lingkungan,” tukasnya.
Senada, Sofiyan Nahdi tim Rizal Bawazier, menyampaikan bahwa program ini menjadi solusi darurat sampah di Pemalang dan diharapkan dapat direplikasi di daerah lain.
“Pak Rizal Bawazier Anggota DPR RI menginginkan program ini segera berjalan, karena sampah tidak bisa menunggu. Beliau menginginkan TPS3R di Kelurahan Purwoharjo menjadi percontohan ditingkat Kabupaten, Provinsi, maupun Nasional,” ujarnya.
Ia berharap Program TPS3R dari Rizal Bawazier bisa membawa perubahan signifikan terhadap pengelolaan sampah di Pemalang.
“Dengan target zero waste dan teknologi modern, program ini menjadi solusi yang menjawab tantangan lingkungan secara berkelanjutan. Launching TPS3R dijadwalkan pada 31 Januari 2025,” pungkasnya.**