Ahmad Luthfi Tegaskan, Inovasi dan Collaborative Government Jadi Nafas Pembangunan Jawa Tengah

By Fahroji
3 Min Read
Ahmad Luthfi saat menjadi narasumber acara Berita Satu Regional Forum 2025 di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu, 10 Desember 2025. Acara tersebut bertemakan “Strategi Bertumbuh Lewat Inovasi dan Kolaborasi”.

JURNAL PEMALANG – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan inovasi dan collaborative government menjadi nafas pembangunan wilayah.

Kolaborasi ini akan terus ditingkatkan dengan seluruh elemen masyarakat dan instansi di Jawa Tengah, termasuk juga kolaborasi dengan provinsi lain.

“Nafas kebersamaan atau collaborative government tetap kita lakukan. Membangun wilayah harus ada kesepakatan dalam program yang terarah,” kata Ahmad Luthfi saat menjadi narasumber acara Berita Satu Regional Forum 2025 di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu, 10 Desember 2025. Acara tersebut bertemakan “Strategi Bertumbuh Lewat Inovasi dan Kolaborasi”.

Kolaborasi tersebut dilakukan dengan mengintegrasikan program antara pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota.

Tidak cukup hanya itu, kolaborasi dengan instansi terkait serta seluruh potensi masyarakat, perguruan tinggi, dan pihak swasta lainnya juga diperlukan.

Sampai saat ini Pemprov Jateng telah menjalin kerja sama dengan puluhan rektor perguruan tinggi di Jawa Tengah. Kerja sama dengan universitas lain di luar Jawa Tengah juga sudah dilakukan dan akan dikembangkan.

“Kita gandeng dengan beberapa kampus dan seluruh potensi masyarakat. Collaborative government ini cara bersama-sama untuk membangun Jawa Tengah,” katanya.

Di samping itu, inovasi-inovasi juga didorong karena dalam membangun sebuah provinsi atau daerah tidak dapat mengandalkan APBN dan APBD saja.

APBD hanya dapat berkontribusi sebanyak 11-15%, sisanya sekitar 85% ditutup dengan inovasi dan investasi. Realisasi investasi Jateng sampai triwulan III 2025 sudah mencapai Rp 66,13 triliun.

Maka dari itu, Ahmad Luthfi mendorong adanya aglomerasi dalam berbagai sektor. Artinya, daerah-daerah di setiap eks karesidenan di Jawa Tengah tidak dapat berjalan sendiri. Perlu adanya kerja sama dengan daerah-daerah di sekitarnya. Baik dalam hal ekonomi, pariwisata, maupun sektor lainnya.

” Di Jawa Tengah itu ada enam eks karesidenan. Kami dorong untuk adanya aglomerasi untuk menumbuhkan ekonomi baru,” jelasnya.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *