JURNAL PEMALANG – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Nawal Arafah Yasin, meluncurkan Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan), di Gedung PC Muslimat NU Kota Pekalongan, Minggu (7/9/2025).
Mustika Darling merupakan salah satu program PC Muslimat NU Kota Pekalongan, yang menekankan keterlibatan aktif kaum perempuan dalam menjaga lingkungan. Program itu diharapkan dapat mengatasi darurat sampah di wilayah tersebut.
Peluncuran Mustika Darling dilakukan bersamaan dengan kegiatan Maulid Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad. Acara tersebut turut dihadiri Wakil Wali Kota Pekalongan Balgis Diab, Ketua PKK Kota Pekalongan Inggit Soraya, dan Ketua PC Muslimat NU Kota Pekalongan Nur Khikmah.
Nawal mendukung peran Muslimat NU yang sudah memiliki kesadaran terhadap masalah lingkungan. Pihaknya berharap, Mustika Darling bisa menjadi gerakan masif, guna mengatasi persoalan sampah hingga krisis iklim.
“Harapannya gerakan-gerakan kesadaran lingkungan ini terus dikembangkan, bukan hanya di Muslimat Cabang, tingkat kabupaten/ kota, tapi harapannya bisa sampai ke ranting-ranting,” kata dia, seusai peluncuran.
Ditambahkan, TP PKK Jateng juga siap bersinergi dengan PC Muslimat NU Kota Pekalongan, untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Apalagi kader PKK memiliki program Gemah Ripah (Gemar Olah Sampah, Rizki Keluarga Melimpah).
Dengan mengoptimalkan pengelolaan bank sampah secara aktif, Gemah Ripah tidak hanya dapat mengurangi produksi sampah, tetapi juga mendatangkan manfaat ekonomi bagi keluarga.
“Kalau PKK itu kita ada satu program Gemah Ripah, gemar mengelola sampah dan kemudian menghasilkan rupiah. Ada beberapa kabupaten/ kota yang sudah MoU dengan Pegadaian, menabung sampah dan menukarnya dengan emas,” ungkap istri Wakil Gubernur Jateng tersebut.
Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya mengaku siap mendukung penuh program Mustika Darling, yang diinisiasi oleh PC Muslimat NU. Apalagi saat ini Kota Pekalongan berstatus darurat sampah, setelah operasional TPA Degayu ditutup.
Dia berharap, program tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah sampah di tingkat keluarga. Selain itu, Muslimat NU juga bisa bekerja sama dengan kader PKK, untuk mengoptimalkan bank sampah di tiap RW.