Gubernur Jawa Tengah Memastikan Pintu Sekolah Tidak Tertutup Hanya Karena Keterbatasan Ekonomi
- calendar_month 3 jam yang lalu

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.
“Sisanya sebanyak 2.614 murid akan diberikan dukungan pembiayaan melalui sumber dana lain yang sesuai dan mulai disalurkan pada Januari 2026,” ungkap Sadimin.
Di luar soal pemerataan akses, Pemprov Jateng juga membuka jalur khusus bagi anak-anak dengan bakat istimewa di bidang olahraga. SMA Negeri Keberbakatan Olahraga didirikan sebagai ruang belajar bagi atlet muda bertalenta.
Sekolah ini diasramakan, dengan pembelajaran yang disesuaikan dengan jadwal latihan dan kompetisi. Kurikulum nasional tetap dijalankan, namun diberi ruang fleksibilitas. Pemerintah bekerja sama dengan Disporapar dan induk organisasi olahraga, agar pembinaan prestasi berjalan seiring dengan pendidikan formal.
Pada tahun ajaran 2025/2026, SMAN Keberbakatan Olahraga menampung 252 murid. Sebanyak 108 murid merupakan siswa kelas X, sementara 144 murid kelas XI, dan XII merupakan integrasi dari SMA Negeri 11 Semarang yang sebelumnya menyelenggarakan kelas khusus olahraga.
Sebanyak 21 cabang olahraga menjadi fokus pembinaan, mulai dari atletik, angkat besi, panjat tebing, hingga wushu. Guru-guru diberi keleluasaan menerapkan Kurikulum Merdeka, memanfaatkan teknologi, serta merancang pembelajaran yang adaptif terhadap ritme latihan para atlet.
Pendekatan ini mulai menunjukkan hasil. Pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2025, para siswa SMAN Keberbakatan Olahraga menyumbangkan enam medali emas, satu perak, dan dua perunggu untuk Jawa Tengah.
Bagi Sadimin, capaian itu bukan sekadar soal medali. Kebijakan tentang perluasan akses pendidikan dan penguatan layanan khusus harus berjalan seiring.
“Kami ingin memastikan akses pendidikan merata, sekaligus memberi ruang bagi bakat dan prestasi generasi muda Jawa Tengah untuk tumbuh,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupaya memperluas akses pendidikan menengah yang lebih merata dan berkeadilan. Sekolah Kemitraan menjadi jembatan bagi siswa dari keluarga kurang mampu untuk tetap mengenyam pendidikan berkualitas. Adapun Sekolah Keberbakatan Olahraga memberi ruang bagi talenta muda untuk berkembang tanpa harus mengorbankan pendidikan formal.
Di balik kebijakan itu, tersimpan cerita tentang kesempatan yang tak lagi terbatas oleh jarak dan keadaan. Siswa yang sebelumnya ragu melanjutkan sekolah kini berani bermimpi. Sementara atlet muda tak lagi bimbang memilih antara buku pelajaran dan arena pertandingan. Keduanya bisa berjalan beriringan.
- Penulis: Fahroji